KHERSON - Di tengah perang Rusia-Ukraina yang terus memanas, Amerika Serikat (AS) dan Inggris dilaporkan telah mengerahkan sniper tentara bayaran ke Pulau Potemkin di dekat Kherson.
Sumber penegak hukum Rusia, yang mendapat informasi dari prajurit Ukraina, mengatakan para sniper itu dikerahkan untuk membunuh warga sipil berpenutur bahasa Rusia agar dianggap sebagai korban agresi tentara Moskow.
"Menurut informasi yang diterima dari sumber di Angkatan Bersenjata Ukraina, sekelompok tentara bayaran Amerika-Inggris, sebagian besar sniper, pergi ke Pulau Bolshoy Potemkin di wilayah Kherson untuk meneror penduduk berbahasa Rusia," kata sumber tersebut kepada Sputnik, Sabtu (21/1/2023).
"Korban pembunuhan tentara bayaran [kemudian] dianggap sebagai korban yang dibunuh oleh tentara Rusia," ujarnya. Baik militer AS maupun Inggris belum berkomentar atas laporan pengerahan pasukan sniper tersebut.
Pada awal Januari, sebuah video yang beredar di situs web Ukraina menunjukkan bagaimana militan Ukraina diduga mengibarkan bendera Ukraina di Pulau Potemkin yang dikuasai oleh pasukan Rusia.
Selanjutnya, rekaman tersebut diklaimdiambil dari "zona abu-abu". Seorang koresponden Sputnik mengunjungi pulau itu pada 5 Desember dan memastikan bahwa pulau itu berada di bawah kendali pasukan Rusia.
Salah satu tentara Rusia di pulau itu mengatakan kepada Sputnik dalam sebuah wawancara bahwa video Ukraina yang menunjukkan dugaan pengibaran bendera Ukraina adalah palsu.
Pada Jumat pagi, media Prancis melaporkan bahwa para pejabat AS juga mendesak rezim Ukraina untuk mempersiapkan serangan balasan terhadap pasukan Rusia sebagai lawan dari bertahan di kota Bakhmut.
Sementara itu, pemerintah Presiden AS Joe Biden sedang mempertimbangkan untuk memberi Ukraina senjata yang diperlukan untuk menargetkan Semenanjung Crimea, area penting yang dilindungi pasukan Rusia di tengah perang Moskow di Ukraina.
0 Response to "Perang Rusia-Ukraina Memanas, AS dan Inggris Dilaporkan Kerahkan Sniper"
Post a Comment