Jakarta - Para ilmuwan menemukan bukti terbaru bahwa bagian-bagian permukaan Venus bergerak seperti potongan-potongan benua di Bumi. Aktivitas ini mungkin tidak didorong oleh lempeng tektonik layaknya di Bumi, namun bisa jadi merupakan dampak dari proses sejenis.
Temuan ini sesuai dengan gambaran yang muncul tentang sebuah planet yang sangat hidup, berbeda dengan pandangan tradisional Venus. Eropa meluncurkan pesawat ruang angkasa, EnVision, untuk memetakan radar dan mengumpulkan pengukuran spektroskopi permukaan dan atmosfer planet tersebut.
"Kami telah mengidentifikasi pola deformasi tektonik yang sebelumnya tidak dikenali di Venus, yang didorong oleh gerakan interior seperti di Bumi," kata penulis utama penelitian Paul Byrne, profesor ilmu planet di North Carolina State University, dikutip dari BBC, Minggu (27/6/2021).
"Meskipun berbeda dari tektonik yang kita lihat di Bumi, penyebab pergerakan ini masih merupakan bukti gerakan interior yang ditampakkan di permukaan planet," sambungnya.
Dr Byrne, Dr Richard Ghail, dari Royal Holloway, University of London, Prof Sean Solomon, dari Columbia University, di New York, dan timnya mendeteksi tanda-tanda blok kerak berbatu di wilayah dataran rendah Venus telah berotasi dan bergerak secara lateral relatif satu sama lain.
Mereka membandingkan aktivitas yang tampaknya relatif baru-baru ini dengan cara serpihan-serpihan es berdesak-desakan di laut di daerah kutub Bumi.
Blok sepanjang 100-1.000 km ini juga disebut menyerupai kerak Bumi di:
- Cekungan Tarim dan Sichuan di China
- Cekungan Amadeus di Australia
- Massif Bohemia yang mendasari sebagian besar Republik Ceko.
"Penelitian ini menunjukkan bahwa kita harus banyak belajar dari Venus dan bahwa ada spektrum mobilitas permukaan yang jauh lebih luas daripada sekadar lempeng tektonik," kata Richard Ghail, peneliti utama misi EnVision badan antariksa Eropa ESA.
Dalam studi ini, para peneliti menggunakan data yang dikumpulkan oleh pesawat ruang angkasa Magellan NASA yang diluncurkan pada 1989 dan aktif hingga 1994, untuk memetakan struktur permukaan, yang mereka beri nama "campi". Nama ini berasal dari bahasa Latin yang artinya lapangan atau kampus.
Secara tradisional, litosfer Venus yang lapisan luarnya berbatu-batu, dianggap sebagai satu kesatuan yang berkesinambungan, berbeda dengan Bumi, yang terpecah menjadi mosaik lempeng tektonik bergerak.
Bulan, Mars dan Merkurius pun demikian, dianggap memiliki litosfer statis. Namun temuan yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah PNAS menunjukkan bahwa litosfer Venus sebenarnya memiliki tingkat mobilitas tertentu meskipun tidak sedekat Bumi.
Hasil model komputer menunjukkan, batuan cair dan magma yang bergolak di bawah kerak dapat menghasilkan regangan, rekahan, dan distorsi yang terlihat pada gambar permukaan Magellan.
Jadi, aktivitas tektonik Venus mungkin mirip dengan di Bumi saat awal terbentuk di zaman selama Archean Eon antara 4 atau 2,5 miliar tahun yang lalu, ketika aliran panas di dalam planet lebih tinggi dan litosfer lebih tipis.
0 Response to "Mirip Bumi, Permukaan Venus Terdeteksi Bergerak"
Post a Comment