PIKIRAN RAKYAT – Anggota parlemen Amerika Serikat (AS) Daniel Dae Kim mengatakan bahwa komunitas Asia-Amerika terguncang akibat peningkatan serangan terhadap orang Asia di AS.
Pernyataan itu disampaikan dalam sidang kongres yang diadakan pada Kamis, 18 Maret 2021, beberapa hari setelah pembunuhan enam wanita Asia di Georgia, AS.
Sidang yang dijadwalkan sebelum penyerangan tersebut, digelar untuk menyelidiki lonjakan kejahatan kebencian terhadap orang Asia di AS yang meningkat pada tahun 2020.
Berdasarkan Pusat Penelitian Kebencian dan Ekstremisme, kejahatan kebencian terhadap orang Asia di AS meningkat sebesar 149 persen di 16 kota besar, dibandingkan dengan tahun 2019.
“Komunitas kami berdarah, kami kesakitan, dan selama setahun terakhir kami berteriak minta tolong,” kata Perwakilan Demokratis, Grace Meng, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Reuters, Jumat, 19 Maret 2021.
Para pakar pun menghubungkan lonjakan kejahatan kebencian tersebut dengan pandemi Covid-19, yang pertama kali muncul di China.
Hal itu terjadi, setelah beberapa orang Amerika, termasuk Donald Trump, menyebut virus Corona sebagai ‘virus China’, ‘wabah China’, dan bahkan ‘Kung flu’ (pelesetan dari Kungfu).
Seorang pria berkulit putih berusia 21 tahun telah ditahan karena diduga menjadi pelaku pembunuhan terhadap delapan orang, dengan enam di antaranya adalah wanita Asia, di tiga tempat Spa di Atlanta.
Ketua Sub Komite Demokratis, Steve Cohen mengatakan bahwa kenaikan angka tindak kejahatan anti Asia di AS pada tahun lalu, termasuk orang yang disayat dengan pisau, dibakar, dan dilecehkan secara verbal.
“Pandemi ini memperparah prasangka anti Asia laten yang memiliki sejarah panjang dan buruk di Amerika,” ujarnya.
Daniel Dae Kim pun meminta para pembuat hukum untuk mengesahkan Undang-Undang untuk mendanai kelompok-kelompok yang menyediakan layanan konseling bagi korban kejahatan kebencian tersebut.
Selain itu, dia juga meminta adanya peningkatan pengumpulan data terkait laporan kejahatan kebencian terhadap orang Asia-Amerika.
“Apa yang terjadi sekarang, dan selama beberapa bulan mendatang, akan mengirim pesan bagi generasi yang akan datang tentang ‘apakah kita penting?’, ‘untuk apa negara ini kita sebut rumah?’, memilih untuk menghapus atau menyertakan kita,” tutur Daniel Dae Kim.
Ada Tripsin Babi dalam Pembuatan Vaksin Covid-19? Ini Penjelasan Pakar
ReplyDeleteAda Tripsin Babi dalam Pembuatan Vaksin Covid-19?
ReplyDelete