PIKIRAN RAKYAT - China memberitahu Amerika Serikat untuk berfokus pada masalah hak asasi manusia (HAM) di negaranya sendiri seperti gerakan Black Lives Matter, dan tidak ikut campur dalam urusan negara Negeri Tirai Bambu.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken terlibat adu mulut dengan Menlu China Yang Jiechi dalam pertemuan tatap muka langsung di Alaska, Kamis, 18 Maret 2021 waktu setempat.
Antony Blinken mengatakan AS bermaksud untuk mempertahankan 'tatanan berbasis aturan' terutama mengenai tindakan China di Hong Kong , Xinjiang , dan Taiwan.
"Setiap tindakan ini mengancam tatanan berbasis aturan yang menjaga stabilitas global," kata Blinken, merujuk juga serangan siber China terhadap AS, seperti dikutip dari Business Insider.
"Itu sebabnya mereka bukan hanya masalah internal, dan mengapa kami merasa berkewajiban untuk mengangkat masalah ini di sini hari ini," ujarnya.
Yang Jiechi kemudian menanggapi dengan memperingatkan AS agar tidak ikut campur dan 'campur tangan' dalam urusan dalam negeri China.
Dia mengatakan China tidak menerima tuduhan yang tidak beralasan dan mengejek catatan buruk masalah HAM dan rasisme di AS.
"Kami berharap Amerika Serikat akan berbuat lebih baik pada hak asasi manusia. China telah membuat kemajuan yang stabil dalam hak asasi manusia dan faktanya, ada banyak masalah di Amerika Serikat mengenai hak asasi manusia, yang telah diakui sendiri," kata Yang dalam bahasa Mandarin.
Menurut Yang, penting bagi kedua negara mengelola urusan negara masing-masing daripada mengalihkan kesalahan lain.
Dia menambahkan bahwa AS harus mengubah citranya sendiri dan berhenti memajukan demokrasi sendiri di seluruh dunia.
"Banyak orang di Amerika Serikat sebenarnya kurang percaya pada demokrasi Amerika Serikat," kata Yang.
"AS tidak mewakili dunia, itu hanya mewakili pemerintah Amerika Serikat," ucapnya.
Antony Blinken sebelumnya menyoroti manuver politik China di Laut Natuna Utara dan Laut China Timur serta tuduhan genosida muslim Uighur di Xinjiang.
0 Response to "China Minta AS Fokus Urus Masalah HAM di Negaranya Sendiri: Jangan Campuri Urusan Kami"
Post a Comment